Mengenal Danil "DENDI" Ishutin 🤏✨✨

 

Danylo Ishutin, atau yang lebih dikenal dengan Dendi, mungkin adalah figur yang tidak asing lagi bagi hampir semua orang dalam dunia esports, terutama pada arena Dota 2. Pria kelahiran Lviv, Ukraina, 30 Desember 1989 ini adalah seorang atlet esports Dota2 profesional yang memiliki karir cemerlang sejak usia muda dan segudang prestasi di bidangnya.

Berawal dari hobi bermain game komputer

Berawal dari sebuah komputer milik kakaknya, Dendi mulai mengenal game PC, dan seketika jatuh cinta terhadap game dan menghabiskan waktunya di depan komputer; memainkan game-game yang terkenal pada masa itu seperti Warcraft III dan Counter-Strike.

Ketika kakaknya menikah dan membawa komputer tersebut bersamanya, Dendi masih tetap melanjutkan kegiatannya bermain game dengan menyisihkan waktunya sepulang sekolah di warnet. Setelah mencoba berbagai permainan, akhirnya Dendi menemukan DotA, permainan yang nantinya akan menjadi obsesi serta pilihan karir dalam hidupnya.

Perjalanan Menjadi Pemain Dota Profesional

Berkat sifat kompetitif dalam dirinya serta latihan yang keras, Dendi berhasil membuat dirinya diakui di antara para pemain DotA. Ia pun mulai mengikuti kompetisi demi kompetisi untuk membuktikan kemampuannya. Tak sia-sia, suatu hari ia pun diundang untuk bermain di dalam IHC League.

IHC adalah sebuah turnamen eksklusif yang mengadu kemampuan individu melawan individu hingga menemukan pemenang akhir. Untuk masuk kedalam IHC, biasanya seseorang harus mendapat rekomendasi pemain IHC lainnya terlebih dahulu.

Dendi mengaku tidak pernah meminta siapapun untuk merekomendasikan dirinya, tetapi diundang karena kemampuannya dalam bermain yang mengundang perhatian. Setelahnya, Dendi mulai membentuk tim dan bermain dalam kompetisi-kompetisi yang lebih besar lagi. Setelah berhasil membawa timnya yang berjumlah 5 orang ke kejuaraan dan maju ke babak turnamen besar di Kiev, Ukraina; nama Dendi pun mulai dikenal dalam kancah nasional.

Berkat prestasi cemerlangnya, pada tahun 2006 Wolker Gaming (WG) merekrut Dendi sebagai atlet esports profesional, ketika usianya masih 17 tahun.

Perjalanan Dendi Hingga Menjadi Bagian dari Na’Vi

Seiring berjalannya waktu, Dendi merasa tidak terlalu cocok dengan rekan yang ada, sehingga memutuskan untuk berpindah-pindah tim. Di antaranya Dendi pernah menjadi bagian dari tim Kingsurf.International (Ks.Int) dan DTS Gaming selama beberapa tahun.

Pada tahun 2007 Dendi juga pernah berhasil terpilih menjadi bagian dari Tim Nasional Ukraina dalam turnamen MYM Prime Nations.

Tiga tahun setelahnya, Dendi akhirnya melabuhkan hatinya menjadi bagian dari Natus Vincere, atau yang dikenal dengan Na’Vi. Tidak seperti rekan sebelumnya yang sudah berganti-ganti, kali ini Dendi memutuskan untuk mendedikasikan dirinya menjadi bagian dari Na’Vi seutuhnya.

Perjalanan Dendi Hingga Menjadi Bagian dari Na’Vi

Bersama dengan Oleksandr “XBOCT” Dashkevych, Dmitriy “LighTofHeaveN” Kupriyanov, Clement “Puppey” Ivanov, dan Ivan “ArtStyle” Antonov; Dendi dan tim berhasil membuat Na’Vi menjadi salah satu lawan yang paling disegani.

Dendi memulai karir DotA 2-nya bersama Na’Vi, dan melejitkan namanya setelah berhasil meraih juara di turnamen The International 2011; turnamen DotA 2 terbesar dan paling bergengsi di dunia.

Setelah itu, Dendi bersama Na’Vi terus memenangkan berbagai turnamen, termasuk menjadi juara 2 di The International 2012 dan The International 2013. Na’Vi mencatat sejarah sebagai satu-satunya tim di dunia yang pernah masuk grand final 3 kali berturut-turut di turnamen The International.

Dendi di The International 2016 via Navi.gg
Dendi di The International 2016 via Navi.gg

Gaya permainannya yang kreatif, agresif, dan “tidak biasa” membuat pria berprestasi ini mulai dikenal oleh banyak orang.

Dendi juga merupakan pemain yang memprakarsai meta baru untuk beberapa hero; misalnya Blink Dagger pada Nature Prophet, atau Earthshaker sebagai midlaner. Kemampuannya menggunakan hero Pudge pun ikut melambungkan namanya sebagai seorang pemain DotA 2 legendaris.

Pendidikan yang ditempuh

Tidak hanya berhenti di kemampuan profesional yang membuatnya meraih penghasilan yang sangat banyak di usia muda, Dendi memutuskan untuk mengambil kuliah, sebagai cadangan jika nantinya karir bermainnya tidak semulus perkiraan.

Meskipun saat itu Dendi sudah dikontrak oleh WG pada tahun 2016 dan dibayar untuk bermain DotA, ia tetap memutuskan untuk mengambil perkuliahan dan berusaha menjalani keduanya; professional gaming dan studinya.

Pada tahun 2011, Dendi berhasil menyandang gelar Sarjana dari Ukrainian Academy of Printing. Keputusannya yang telah diambil dengan matang tersebut membuat orangtuanya merasa bangga.

Pencapaian Dendi di esports

Kesuksesan Dendi sebagai atlet esports pun menuai banyak sorotan. Pada tahun 2014, Valve merilis sebuah film dokumenter yang memfiturkan Dendi, Fear, dan hyhy.

Bagi Dendi, bakat yang ada di dalam dirinya hanyalah 3% dan sisanya adalah latihan yang rutin dan pengalaman yang dimilikinya selama bermain. Pada tahun 2011, bersama ArtStyle dan LightOfHeaven, Dendi memutuskan untuk bergabung dengan Natus Vincere (Na’Vi).

Di tahun yang sama, Dendi meraih banyak gelar bersama Na’Vi, dan yang paling membuat namanya dikenang adalah ketika Grand Final The International 2011 saat dimana Na’Vi bertemu dengan EHOME. 

Dendi meninggalkan Na’Vi

Meskipun pada tahun 2018 Dendi berpindah hati ke Vega Squadron, Dendi telah membuktikan loyalitasnya selama 8 tahun di Natus Vincere. Dendi yang telah lama menjadi role model komunitas esports dunia, juga sempat memberi klarifikasi atas berita kepergiannya dari Na’Vi, terutama untuk menjawab gossip apakah Dendi akan pensiun dari DotA atau tidak.

Isu ini menjadi hangat ketika Na’Vi kalah dalam babak open qualifiers untuk mengikuti ajang The International 2018. Perpindahan Dendi ke tim esports asal Rusia ini jelas membuat banyak fans Na’Vi patah hati. Namun, sungguh menarik untuk melihat Dendi kembali merintis karirnya sebagai atlet Dota 2 di Vega Squadron. Layaknya perjalanan meraih kesuksesan melalui jalur kompetitif, suka duka adalah hal yang lumrah.

sumber:https://esportsnesia.com/profil/individu/dendi-sosok-ikonik-dunia-esports/



Post a Comment

1 Comments

Facebook

Tags